EKONOMI EROPA. Euro Anjlok karena Pasar Tidak Rasional

Sumber: Harian KOMPAS, Jumat, 21 Mei 2010 | 04:59 WIB http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/21/04590624/.euro.anjlok.karena.pasar.tidak.rasional.

TOKYO, Kamis - Menteri Keuangan Zona Euro Jean-Claude Juncker mengatakan, dia tidak melihat urgensi bagi para pengambil keputusan bereaksi cepat untuk menahan penurunan kurs euro. Dia menyalahkan para pelaku pasar yang dianggap sebagai penyebab terjunnya kurs euro.

”Saya sangat prihatin dengan penurunan pesat kurs euro,” ujarnya setelah bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Naoto Kan di Tokyo, Kamis (20/5). ”Saya rasa keadaan ini tidak memerlukan tindakan,” kata Juncker mengomentari sejumlah tindakan pemerintah zona euro, pengguna mata uang euro.

Dia mengatakan, penjualan besar-besaran aset-aset euro terjadi akibat tindakan irasional. Para pelaku pasar khawatir akan perekonomian di zona euro walaupun sudah ada dana stabilisasi sebesar satu triliun dollar AS untuk mencegah meluasnya masalah utang Yunani ke negara Eropa lainnya.

Pada perdagangan Kamis, kurs euro kembali tertekan ke bawah level 1,22 dollar AS per satu euro dan terendah selama empat tahun terakhir. Kurs euro sempat menguat sedikit setelah beredar kabar Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris akan melakukan intervensi untuk menjaga kurs euro.

”Saya tidak yakin ECB akan melakukan intervensi dalam tahap ini. Langkah itu hanya akan bermanfaat sedikit saja. Jika euro terus melemah, malah akan baik bagi Yunani karena ekspor akan naik,” ujar ekonom pasar uang dari Mizuho Corporate Bank, Daisuke Karakam.

”Tidak hanya Yunani, Portugal, Spanyol, bahkan Jerman akan senang jika euro melemah,” kata Karakam.

Menteri Perekonomian Perancis Christine Lagarde mengatakan tidak yakin euro berada dalam bahaya. Dia mengatakan itu setelah Jerman mengumumkan pelarangan short selling, sebuah aksi spekulasi di pasar yang makin membuat kurs euro anjlok. Tindakan ini menyebabkan semakin lemahnya euro.

Tidak dalam bahaya

Lagarde mengatakan, Perancis tidak akan mengikuti langkah Jerman itu. Dia juga berbeda pendapat dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang memperingatkan euro dalam bahaya. ”Euro solid dan merupakan mata uang bersama yang kredibel lebih dari 10 tahun,” katanya.

Sebelumnya Merkel mengatakan, diperlukan aturan lebih ketat lagi soal disiplin anggaran di zona euro. Banyak negara di zona euro yang memiliki defisit anggaran lebih dari 3 persen dari produksi domestik bruto (PDB).

”Kita perlu memperketat Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan Uni Eropa (SGP),” kata Merkel sebelum pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa di Brussel hari ini, Jumat.

SGP menuntut defisit anggaran di zona euro tidak boleh lebih dari 3 persen dari PDB.

Selain Jerman, Spanyol juga mengambil tindakan untuk meredakan kekhawatiran pasar. Namun, para pegawai negeri di Spanyol menolak langkah penghematan anggaran pemerintah. Aksi mogok terjadi lagi di Yunani karena para pegawai negeri menolak program penghematan. (AP/AFP/Reuters/joe)

by Yus Ruslan Achmad. No Comments
Leave a Comment

About this blog