Parlemen Yunani Setujui Penghematan

KEUANGAN NEGARA

Sumber: Harian KOMPAS, Sabtu, 8 Mei 2010 | 03:23 WIB
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/08/03233437/parlemen.yunani.setujui.penghematan

ATHENA, JUMAT- Di tengah aksi protes rakyat, parlemen Yunani menyetujui langkah pemerintah untuk menghemat anggaran sebesar 30 miliar dollar AS, Jumat (7/5). Persetujuan tersebut memuluskan aliran dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.
Ketika sidang sedang berlangsung, ribuan orang berkumpul dan memprotes langkah penghematan tersebut di luar gedung parlemen. Mereka terdiri atas mahasiswa, pegawai negeri, dan para pensiunan. Mereka berteriak, ”Turun ke jalan. Tolak penghematan!”
Kerusuhan terjadi lagi ketika polisi bentrok dengan para demonstran yang melemparkan batu-batu. Polisi membalasnya dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka. Ketika bubar pun, para demonstran masih sempat melemparkan sampah kepada polisi.
Rabu lalu, aksi demonstrasi itu diwarnai dengan pembakaran bank yang menewaskan tiga orang yang terjebak di dalamnya.
Ketika berbicara di hadapan sidang parlemen sebelum pemungutan suara, Perdana Menteri Yunani George Papandreou mengatakan, tidak ada waktu untuk menunda reformasi perekonomian Yunani yang karut-marut dan krisis utangnya telah menyebar ke kawasan lain di Eropa.
”Langkah darurat merupakan persyaratan bagi kita untuk mendapatkan kredibilitas kembali. Waktu akan membuat perubahan besar yang telah tertunda bertahun-tahun lalu,” ujarnya.
Sebagai pertanda menolak langkah darurat itu, tiga anggota parlemen menolak mendukung rencana tersebut.
Legislasi yang termasuk kenaikan pajak, reformasi pensiun, dan pemangkasan bonus pegawai negeri itu akan memangkas gaji para pegawai negeri untuk kelima kalinya.
AS Dukung
Sementara itu di Washington, Gedung Putih mengungkapkan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam memperbaiki stabilitas. Presiden Obama juga telah mendapatkan penjelasan tentang situasi di Yunani dari para penasihat ekonominya.
”Yunani sedang melakukan reformasi ekonomi dengan dukungan dari zona euro dan IMF. Rencana ini dirancang untuk mengeluarkan hasil dalam beberapa tahun ke depan,” demikian juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.
Adapun di Brussels, para pemimpin Eropa terus berupaya meyakinkan pasar yang masih khawatir tentang kemungkinan semakin merebaknya krisis Yunani ini.
Perancis dan Italia sudah menyetujui bagian mereka dalam pengucuran dana talangan sebesar 110 miliar euro untuk Yunani. Demikian pula dengan Jerman.
”Kesepakatan untuk menolong Yunani akan menunjukkan bagaimana Eropa memperlihatkan solidaritasnya,” ujar Perdana Menteri Francois Fillon setelah bertemu dengan Perdana Menteri Portugis Jose Socrates. ”Kami akan melindungi Greece dan mempertahankan stabilitas di zona euro,” ujarnya lagi.
Parlemen Portugal juga menyetujui sumbangan Portugal sebesar 2 miliar euro dalam paket dana talangan untuk Yunani meski negara termiskin di zona euro itu juga sedang berada dalam kesulitan ekonomi.
Pertemuan di Brussels tersebut mendapatkan tantangan lagi karena kurs euro terus merosot menjadi titik terendah selama 14 bulan terakhir pada posisi 1,2520 per dollar AS. Selain itu, para investor di pasar obligasi ramai-ramai melepaskan obligasi terbitan Yunani.
Pasar negatif
Para pemimpin Uni Eropa dalam beberapa hari ini bersikukuh bahwa masalah yang ada di Yunani merupakan masalah yang khas. Masalah itu berasal dari kombinasi antara manajemen yang buruk, belanja pemerintah berlebihan, dan penipuan statistik. Faktor ini tidak terdapat pada negara lain di Eropa, seperti Spanyol dan Portugal.
Walaupun demikian, tampaknya pasar masih belum percaya sepenuhnya kepada perkataan para pemimpin itu.
Harga saham, obligasi, dan kurs euro masih terus melemah. Bahkan, setelah Gubernur Bank Eropa Jean-Claude Trichet menekankan bahwa ”Portugal bukanlah Yunani. Spanyol bukan Yunani.”
Pasar saham yang menurun tak hanya terbatas pada pasar saham di Eropa. Pasar saham AS dan Asia juga turut terseret turun. Pasar saham AS turun mendekati titik terendah dalam tiga bulan terakhir. Kekhawatiran akan meluasnya krisis utang Yunani tak hanya dirasakan di Eropa, tetapi juga di AS dan Asia.
Pasar saham AS turun hampir 9 persen pada dua jam terakhir perdagangan hari Kamis waktu setempat. Penurunan pasar saham itu telah menguapkan keuntungan sebesar 4 persen yang didapatkan pada tahun ini.
”Jelaslah bahwa zona euro sedang berada dalam posisi sulit dan tidak ada penyelesaian yang cepat,” ujar Tamo Greetfeld, seorang strategis ekuitas pada UniCredit. (Reuters/AP/joe)

by Yus Ruslan Achmad. No Comments
Leave a Comment

About this blog